Grand Launching Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dan Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam ( SILAKNAS IAEI) – Kamis 27 Juli 2017 s/d Sabtu 29 Juli 2017 – 08.00 s/d 21.00 – Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Indonesia
IAEI menggelar Silaturahmi Kerja Nasional
atau Silaknas pada Kamis (27/7) di Hotel Fairmont Jakarta. Kegiatan tersebut
dibuka oleh Presiden RI di Istana Negara siang harinya, dihadapan kurang lebih
500 peserta yang terdiri atas pengurus IAEI, pengurus Komisariat IAEI
se-Indonesia, dan Pimpinan Perguruan Tinggi yang memiliki program studi ekonomi
se Indonesia.
Prof Dr BJ Habibi sebagai Ketua Dewan
Penasehat IAEI memberikan sambutan perdana pada pagi hari pertama acara
tersebut. Habibie mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia haruslah
berkembang merata. Karena itu kita harus pikirkan bagaimana strateginya,
kuncinya melalui kerja. Beliau menambahkan, setiap manusia memiliki kemampuan
bekerja secara halal sesuai kemampuan, bakat, dan tentunya permintaan pasar.
Yang paling penting mampu mengembangkan sumberdaya yang terampil, produktif,
dan memiliki nilai perilaku yang berakar pada agama masing-masing. Islam adalah
agama yang universial dimana semua masalah dapat diselesaikan secara terpadu,
saya harap, semua elemen mampu melaksanakan pembangunan kepada rakyat secara
merata bekerja sesuai UU yang dibuat kita sendiri. Hasil pembangunan harus
merata tidak boleh hanya dinikmati segelintir manusia harus merata
pembagiannya. Kita harus mampu mengembangkan sumberdaya yang terampil,
produktif, memiliki nilai yang ditunjukkan perilaku yang berakarakter pada
agama masing-masing. Agama Islam adalah agama universial menyelesaikan masalah
secara terpadu.
Dalam acara tersebut menghadirkan sejumlah
para tokoh nasional sebagai pembicara, diantaranya Dr. Halim Alamsyah, MA
(Ketua Komisioner LPS/ Wakil Ketua Umum IAEI), Dr. Muhammad Syafi’i Antonio,
M.Ec (Ketua STEI Tazkia/ Wakil Ketua Umum IAEI), Chairul Tanjung, MBA (CEO CT
Corp), Ir. Sumarna F. Abdurahman MSc. (Ketua BNSP, Ir. Toni Eko Boy Subari
(Direktur Utama PT. Bank Syariah Mandiri), Abdullah Firman Wibowo (Direktur
Utama Bank BNI Syariah), Ratih Rachmawaty, MBA (Direktur Utama BTPN Syariah),
Sandiaga Salahuddin Uno, MBA (Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta 2017-2022/ PT.
Saratoga Advisor) dan acara High Level Discussion (Forum Dewan IAEI), 28 Juli
2017 menghadirkan Pembicara Bambang Brodjonegoro(menPPN/Bappenas-Ketua
Umum IAEI), Agus Martowardojo (Gubernur Bank Indonesia), Kyai Ma’ruf Amin
(Ketua Umum MUI) dan Wimboh Santoso (Ketua DK OJK).
Pada hari berikutnya, Jum’at (28/7) Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) menggelar
diskusi tingkat tinggi (high level discussions) membahas keuangan syariah
dengan tema "IAEI Mitra Strategis KNKS dalam rangka menjadikan Indonesia
sebagai Pusat Keuangan Syariah Dunia". Acara diskusi ini dihadiri 100
orang yang terdiri dari para rektor perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,
direksi keuangan syariah, akademisi, maupun praktisi keuangan syariah.
KNKS dibentuk untuk membangun sinergi antar regulator,
pemerintah, dan industri keuangan syariah dalam rangka mengembangkan keuangan
syariah. Dalam acara diskusi tingkat tinggi tersebut, menghadirkan
pembicara antara lain Ketua Umum IAEI Bambang Brodjonegoro yang juga menjabat
sebagai Kepala Bappenas dan Sekretaris KNKS, Ketua Dewan Syariah Nasional -
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Maruf Amin, Gubernur Bank Indonesia Agus
Martowardojo, dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.
Ketua Umum IAEI Bambang Brodjonegoro
mengatakan, diskusi tingkat tinggi tersebut merupakan acara strategis dalam
rangka pemantapan masing-masing peran dewan pengarah agar lebih riil langkah
yang akan dilakukan ke depan. Diskusi membahas langkah konkrit yang dapat
dilakukan baik OJK, BI, DSN-MUI, maupun IAEI. Selain itu, dibahas juga model
sinergis yang dapat dikembangkan KNKS guna merealisasikan Indonesia sebagai
pusat keuangan syariah dunia.
Rangkaian acara penutupan dimerihakan dengan
penganugerahan atau IAEI Award. Pemberian award oleh IAEI yang merupakan ajang
pertama kalinya penghargaan dan apresiasi bagi institusi, akademisi, praktisi
serta pakar yang berjuang dan berkontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi,
keuangan dan bisnis syariah di Indonesia. Berikut penerima IAEI Award:
- Pertama yaitu Kampus Ekonomi Islam terdepan (Universitas Airlangga, UIN Sumatera Utara, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
- Kedua, Praktisi Ekonomi dan Keuangan Syariah Berpengaruh yaitu Yuslam Fauzi (Keuangan Syariah), Riyanto Sofyan (Pariwisata Syariah), Elidawati (Fashion) dan Nurhayati Subakat (Kosmetik)
- Ketiga, Kepala Daerah Penggerak Ekonomi Syariah yaitu Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, DR. H. Zainul Majdi, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, MIP, Gubernur Provinsi Jawa Barat Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Prof. Dr. Iwan Prayitno, M. Sc, Walikota Surabaya, Dr (HC) Tri Rismaharini, M. T, dan Kota Metropolis Pusat Keuangan Syariah Indonesia, Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS
- Keempat, Bank Umum Syariah terbaik berdasarkan Inklusi Keuangan yaitu BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BRI Syariah
- Kelima, Unit Usaha Syariah terbaik berdasarkan Inklusi Keuangan yaitu Bank Permata Syariah, Bank BTN Syariah dan CIMB Niaga Syariah
- Keenam, lifetime achievement yaitu (alm) Masudi Muqarabin, Ph. D, (alm) Karnaen Perwaatmaja, dan (alm) Prof. Dr. Sofyan Syafri Harahap
- Ketujuh, DPW IAEI teraktif yaitu DPW Jawa Timur, DPW NTB dan DPW Kalimantan Selatan.
- Kedelapan, Deklarator Pendiri IAEI yaitu KH. Ma’ruf Amin, Prof. Halide, Mustafa Edwin Nasution, A. Riawan Amin, dan Ahmad Subiyanto
Komentar
Posting Komentar